Senin, 14 Mei 2012

Sikap Atasan yang Diinginkan Bawahan

Sikap Atasan Ke Bawahan Yg Baik

Apakah anda pernah mengeluh tentang sikap atasan yang menurut anda menjengkelkan? Atau mungkin anda seorang kepala divisi di perusahaan yang pernah secara tidak sengaja mendengar keluhan dari bawahan anda?
Untuk menjadi seorang pemimpin anda memang diharuskan untuk membina hubungan dengan bawahan anda. Sedikit karyawan mungkin yang berani terbuka mengutarakan sikap atasan yang seperti apa yang mereka inginkan. Namun, kebanyakan memilih diam dan menyimpan keluhan dalam hati karena rasa segan pada atasan.

Hal tersebut cukup meyulitkan karena biasanya sikap kerja mereka bergantung dari apa yang mereka rasakan atas sikap atasannya. Jika menurut mereka atasan sudah memenuhi kriteria sebagai ‘pemimpin,’ maka mereka akan menjalankan tugasnya dengan lebih ringan dan lancar.


Berikut ini adalah sikap yang diharapkan ada pada seorang atasan:

- Atasan yang Fleksibel
Fleksibel di sini adalah sikap atasan yang bisa 'berubah' sesuai dengan kondisi. Saat menangani pekerjaan bersikaplah seperti layaknya atasan yang memiliki wibawa di mata anak buah. Tapi diluar jam kerja, anda bisa berubah menjadi sosok yang menyenangkan yang juga suka melemparkan lelucon dan bisa diajak tertawa.

- Atasan yang Bisa Menghargai Pendapat Karyawan
Memang kata-kata menghargai pendapat seseorang sering dianggap klise. Padahal itu salah satu tolak ukur bagi karyawan untuk melihat apakah ia mampu memberi kontribusi yang berarti kepada perusahaan.

- Atasan yang Memandang Karyawan sebagai Aset Perusahaan
Tidak bisa dipungkiri bahwa sebuah perusahaan dapat berjalan karena didukung oleh karyawan yang kompeten. Sudah sepantasnya jika karyawan dipandang sebagai aset perusahaan, namun dengan tidak mengesampingkan kebijaksanaan yang dijalankan oleh perusahaan.

- Atasan yang Memperhatikan Kepentingan Karyawan
Memberikan perhatian atas apa yang sedang dialami oleh bawahan menunjukkan bahwa atasan peduli dengan bawahannya. Ketahuilah apa yang dibutuhkan oleh bawahan dengan begitu bawahan pun tidak akan merasa seperti objek yang hanya dibutuhkan tenaga dan pikirannya saja.

Sumber :http://artikelkarir.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar